Rabu, 11 Mei 2011

ISTILAH –ISTILAH GENDER

ISTILAH –ISTILAH GENDER

1. Gender prejudice (prasangka gender)
Kecenderungan untuk mengambil keputusan/tindakan berdasarkan gender
Contoh : Wanita jarang yang dijadikan sebagai pemimpin karena wanita dianggap tidak bisa memimpin dan kurang rasionalis dibanding laki-laki. Selain itu, masyarakat menganggap kualitas kepemimpinan laki-laki lebih baik dibanding wanita.
Dalam rumah tangga, mengurus anak dilimpahkan kepada wanita saja. Padahal merawat anak merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri.
2. Gender discrimination (diskriminasi gender)
Perlakuan merugikan terhadap seseorang yang didasarkan pada stereotipe gender (biasa juga disebut seksisme atau diskriminasi seksual)
Contoh : Anak laki-laki lebih banyak memperoleh kesempatan bermain di luar rumah dan mereka bermain lebih lama dari anak perempuan.
3. Gender Equity ( kesetaraan gender )
Suatu kondisi dimana kaum wanita dan pria berpartisipasi sebagai orang-orang yang setara, memperoleh kemudahan yang sama terhadap keseluruhan sumber daya dan peluang yang sama untuk melaksanakan pengawasan
Contoh : Anak perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama dalam hal mendapatkan pendidikan dan mengembangkan bakat mereka.
Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, serta keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil.


4. Gender issues (isu-isu gender)
Berbagai akibat spesifik dari ketidaksetaraan kaum pria dan wanita.
Contoh : Wanita lebih sering mendapatkan pelecehan seksual bahkan pemerkosaan yang dilakukan oleh kaum laki-laki.
Akibat dari ketidaksetaraan gender adalah penomorduaan (Subordination), peminggiran (Marginalisation), beban ganda (Double Burden), kekerasan (Violence), dan pelabelan negatif (Stereotype).
5. Gender Relations (Hubungan-hubungan gender)
Berbagai cara dimana suatu kebudayaan mendefinisikan hak, tanggung jawab, dan identitas kaum wanita dan pria dalam hubungannya satu sama lain.
Contoh : Kesetaraan dan keadilan antara laki-laki dan perempuan didalam pembagian peran, tanggung jawab, hak, kewajiban serta fungsi sebagai anggota keluarga maupun masyarakat yang akhirnya tidak menguntungkan kedua belah pihak.
6. Gender Sensitive (Kepekaan Gender)
Menyadari segala perbedaan antara kebutuhan, peran, tanggung jawab dan kendala kaum wanita dan pria.
Contoh : Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. Dengan demikian gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk/dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar